Minggu, 20 Desember 2009

tugas bisnis internasional

***Alasan suatu Negara melakukan Bisnis Internasional***

Bisnis internasional adalah semua transaksi bisnis, baik pemerintah maupun swasta, yang melibatkan dua negara atau lebih. Setiap negara memiliki perbedaan sumber daya yang berbeda-beda untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat, sehingga pemerintah melakukan Bisnis Internasional untuk memenuhi sumber daya yang belum terpenuhi untuk kemudian diproses dengan sumber daya yang sudah ada agar dapat memenuhi kebutuhan negara tersebut. Hampir semua perusahaan, besar atau kecil, akan terpengaruh oleh kegiatan dan kompetisi global, karena sebagian besar menjual keluar dan/atau investor yang aman dari luar negeri dan/atau bersaing dengan produk dan layanan yang berasal dari luar negeri.

Inti masalah bisnis internasional adalah pertumbuhan perusahaan, pentingnya jaringan dan interaksi. Pandangan ini tampak pada cara dimana perusahaan dan organisasi berinteraksi dan membentuk jaringan, dimana satu sama lain memperoleh keuntungan komersial di pasar dunia.



***Manfaat Bisnis Internasional bagi Indonesia***

a. Bisnis Internasional pada dasarnya dilakukan untuk menjalin hubungan kerja sama perdagangan antar negara. Dengan dilakukannya bisnis Internasional, maka kebutuhan masyarakat dalam negeri akan terpenuhi.

b. Bisnis Internasional dilakukan untuk menambah devisa negara melalui pajak yang didapatkan melalui ekspor dari luar negeri. Hal ini sangat besar pengaruhnya bagi pendapatan negara karena transaksi yang sering dilakukan tiap-tiap negara untuk memenuhui kebutuhan perusahaan dalam negeri.

c. Bisnis Internasional dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam negeri melalui pendistribusian barang yang dilakukan dalam bisnis internasional oleh suatu negara untuk memaksimalkan produksi suatu barang dan jasa yang akan dikonsumsi oleh masyarakat dalam negeri sehingga masyarakat akan memperoleh tingkat kepuasan yang tertinggi.

d. Bisnis Internasional dilakukan untuk mendukung sumber daya yang sudah dimiliki negara untuk diproses lebih lanjut agar dapat dimanfaatkan oleh perusahaan dan didistribusikan ke pasar dalam bentuk barang dan jasa untuk dikonsumsi masyarakat.


***Hambatan bagi suatu Negara dalam melakukan Bisnis Internasional***

a. Krisis Global
Dengan adanya krisis global, keadaan perekonomian seluruh negara menjadi tidak stabil sehingga setiap negara tidak berminat untuk melaksanakan bisnis internasional. Apabila suatu negara melakukan bisnis internasional pada keadaan ini, maka negara tersebut akan mengalami kerugian akibat situasi ekonomi global yang masih belum stabil.

b. Peperangan
Dengan adanya peperangan yang terjadi di dalam suatu negara, situasi keamanan negara akan tidak stabil dan tidak memungkinkan dijalankannya Bisnis Internasional. Apabila hal ini tidak diperhatikan, maka negara lain tidak akan tertarik kepada negara tersebut untuk melakukan bisnis internasional karena akan mengakibatkan terganggunya penjalanan bisnis internasional

c. Situasi Perekonomian Negara yang tidak Stabil
Akibat perekonomian suatu negara yang tidak stabil dan selalu berubah-ubah, negara lain tidak berani melakukan Bisnis Internasional karena akan mengalami kerugian akibat bisnis yang dilaksanakan. Apabila kondisi perekonomian suatu negara sudah stabil, maka jalannya bisnis internasional akan mengalami peningkatan.

d. Kondisi Pemerintahan yang Tertutup
Akibat suatu negara menutup hubungan kerjasama dengan negara lain, maka negara lain sulit untuk menjalin kerjasama Bisnis Internasional, karena negara lain tidak tertarik untuk melakukan bisnis internasional bahkan sulit untuk memasuki pasar di negara tersebut .

e. Kondisi Negara Tertinggal
Akibat kondisi negara yang mengalami ketertinggalan ekonomi maupun sumber daya, maka negara lain tidak tertarik menjalin Bisnis Internasional dengan negara tersebut, karena akan mengalami kerugian dan sumber daya yang didapat hanya sedikit karena kondisi negara yang mengalami kemiskinan.


***Pendapat kelompok kami tentang Bisnis Internasional yang dilaksanakan di Indonesia***

Bisnis Internasional adalah suatu hal yang harus dilaksanakan di Indonesia akibat kekurangan sumber daya dalam negeri yang sangat dibutuhkan dan penting untuk meningkatkan kualitas barang dan jasa dalam negeri. Hal ini hanya dilakukan pada saat tertentu saja, karena apabila sumber daya yang dimiliki sudah mencukupi, maka Indonesia akan mengelola sendiri dan tidak akan melaksanakan bisnis internasional. Misalnya pangan dan minyak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akibat ketidakmampuan negara dalam mengolah sumber daya yang sudah ada.

Kelas 1EB01
Anggota Kelompok:
1. Aan Setiawan
2. Allan Prayoga Passoe
3. Busra
4. Eryana Hilmawan
5. Triadin

Rabu, 02 Desember 2009

Seminar

Seminar DBS ( Duta Bisnis School)
Tgl : 28 November 2009
Tempat : Jl. Bunderan Slipi , Jakarta Barat
Gedung JDC

Selasa, 01 Desember 2009

sistem-sistem perekonomian

Merkantilisme

Sejarah Merkantilisme

Kekayaan dan kemakmuran suatu Negara diukur dari perbandingan ekspor impornya yang digambarkan dengan jumlah capital dari logam mulia, mineral berharga dan komoditas lainnya. Seolah – olah ekspor dan impor berada dalam suatu timbangan dimana jika ekspor berlebih maka neraca perdagangan dianggap untung. Dengan adanya keuntungan maka terjadi peningkatan pendapatan Negara yang harus dibayar dan diimbangi secara tunai dengan emas.

Pengertian Merkantilisme
Merkantilisme adalah suatu system politik ekonomi yang sangat mementingkan perdagangan Internasional dengan tujuan memperbanyak asset dan modal yang dimiliki suatu Negara. Merkantilisme tertuang dalam peraturan Negara yang terbentuk proteksionisme dan politik colonial demi neraca perdagangan yang menguntungkan. Pemerintah Negara mendukung ekpor dengan intensif dan menghadang impor dengan tarif.


Kapitalisme

Sejarah Kapitalisme
Kapitalisme muncul setelah feodalisme runtuh dengan secara garis besar , terbagi menjadi tiga fase :

1) Kapitalisme Awal (1500-1750)

2) Kapitalisme Klasik (1750-1914)

3) Kapitalisme Lanjut (1914- sekarang)

Pengertian Kapitalisme

Kapitalisme adalah system ekonomi dimana individu secara privet melakukan kegiatan produksi, pertukaran barang dan jasa pelayanan melalui sebuah jaringan pasar dan harga yang kompleks

Kapitalisme menurut Karl Max adalah system dimana pemilik modal menjadi penentu dari seluruh kebijakan pasar dan harga barang dengan meminimalisir kerugian dan memaksimalkan keuntungan.

Tujuan kapitalisme adalah biaya produksi yang murah dan keuntungan yang tinggi.


Komunisme

Sejarah Komunisme

Kominisme pada awal kelahiran adalah sebuah koreksi terhadap faham kapitalisme di awal abad ke- 19 an, dalam suasana yang menggarap bahwa kaum buruh dan pekerja tani hanyalah bagian dari produksi dan yang lebih mementingkan kesejahteraan ekonomi. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya, muncul beberapa faksi internal dalam komunisme antara penganut komunis revolusioner yang masing – masing mempunyai teori dan cara perjuangannya yang saling berbeda dalam pencapain masyarakat sosialis untuk menuju dengan apa yang disebutnya sebagai masyarakat utopia. Komunisme sebagai ideology mulai diterapkan setelah meletusnya Revolusi Bolshevik di Rusia tanggal 7 November 1917. Sejak saat itu komunisme diterapkan sebagai sebuah ideology dan disebarluaskan ke Negara lain.

Pada tahun 2005 negara yang masih menganut paham komunis adalah Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba, Laos, RRC, dan lain – lain.

Pengertian Komunisme

Komunisme adalah salah satu ideology di dunia. Penganut paham ini berasal dari Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manuskrip politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik.

Komunisme internasional adalah teori yang disebutkan oleh Karl Marxis.

Sosialisme

Sejarah Sosialisme

Sosialisme muncul sebagai faham ekonomi dan kemasyarakatan pada akhir abad ke- 18 dan awal abad ke – 19 M di Eropa. Revolusi industri yang terjadi di Inggris telah memunculkan kelas baru dalam masyarakat yaitu kaum Borjus yang menguasai sarana produksi karena penguasaan modal bertimbun ditangan mereka. Di sebelahnya sebagian masyarakat kota hidup sebagai buruh yang tenaga kerjanya diperas dan semakin miskin. Kekayaan yang dihasilkan karena kerja keras kaum pekerja ini hanya bisa dinikmati oleh kaum borjus kapitalis yang jumlahnya tidak besar. Dari waktu ke waktu kesenjangan social dan ekonomi semakin kentara. Ketika itulah individualisme tumbuh. Gereja sebagai lembaga social keamanan yang masih berpengaruh ketika itu bersekutu pula dengan kaum kapitalis dalam mengeruk kekayaan yang sebenarnya merupakan hak rakyat banyak, karena mereka yang sebenarnya bekerja keras. Sebagai akibat dari pesatnya perkembangan individualisme dan kapitalisme ini, hukum yang berlaku hanyalah hukum rimba. Undang – undang dibuat semata – mata demi kepentingan golongan borjus. Secara ringkas sosoialisme merupakan reaksi terhadap keadaan ini. Sosialisme yang telah dikemukakan mula – mula muncul sebagai reaksi terhadap kondisi buruk yang dialami rakyat dibawah system kapitalisme liberal yang tamak dan murtad. Maka sejumlah cendikiawan muncul untuk membela hak – hak kaum buruh dan menyerukan persamaan hak bagi semua lapisan, golongan dan kelas masyarakat dalam menikmati kesejahteraan, kekayaan dan kemakmuran. Mereka menginginkan pembagian keadilan dalam ekonomi. Tokoh – tokoh awal penganjur sosialisme yaitu St. Simon, Fouri, Robert Owan, dan Louise Blanc. St. Simon dipandang sebagai Bapak Sosialisme karena ialah orang yang pertama kali menyerukan perlunya sarana – sarana produksi dimilki sepenuhnya oleh pemerintah / Negara.

Pengertian Sosialisme

Inti dari paham Sosialisme adalah suatu usaha untuk mengatur masyarakat secara kolektif, artinya semua individu harus berusaha memeperoleh layanan yang layak demi terciptanya suatu kebahagiaan bersama. Hal ini berkaitan dengan hakikat manusia yang bukan sekedar untuk memperoleh kebebasan, tetapi manusia juga harus saling tolong menolong.

Fasisme

Sejarah Fasisme

Fasisme dikenak sebagai sebuah ideology yang muncul dan berkembang di abad ke-20. Namun akar dari ideology yang mengagung – agungkan perang dan kekerasan. Ternyata berasal dari masa lampau, tepatnya Sparta. Ideology ini menyebar cepat keseluruh dunia pasca Perang Dunia I, dengan munculnya fasisme Italia dalam bentuk Benito Mussollini, di Jerman muncul sebuah faham yaitu Nazisme pimpinan Adolf Hitler dan juga di Negara – Negara seperti Spanyol dan Jepang. Disebabkan oleh fasisme masyarakat di Negara-negara sangat menderita dan menjadi korban kekejaman yang mengerikan.

Pengertian Fasisime

Fasisme adalah suatu paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain. Dengan kata lain, Fasisme adalah suatu sikap rasionalisme yang berlebihan.