Minggu, 18 April 2010

Perlombaan Ekonomi

Mengikuti perlombaan Ekonomi di Universitas Gunadarma

Satpol PP vs Warga

Satpol pp kembali rusuh dengan warga......
Dalam bulan April ini saja satpol pp vs warga telah terjadi beberapa kali, sebagai contoh sbb :
1. Satpol PP vs Chiben (selasa, 13 april 2010)
setelah mendapat perlawanan sengit oleh warga, penggusuran warga china benteng (chiben)di Kecamatan Neglasari kota Tanggerang akhirnya dibatalkan..
"melahat perlawanan yang ada, untuk hari ini (13/04) pabrik dan kandang babi dulu yang di bongkar. untuk rumah nanti, kita musyawarah dulu". ucap camat Neglasari. H Habibullah

2. Satpol pp vs Koja (Rabu, 14 April 2010)
Untuk yang satu ini, satpol pp benar-benar mendapat perlawanan yang keras dari warga. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya korban meninggal dunia (3 satpol pp, 2 warga)..

Gundar untuk pilkada

Universitas Gunadarma akan menyediakan alat e-vooting untuk membantu pilkada depok tahun ini..
Hal itu diungkapkan okeh salah satu pimpinan gundar kepada salah satu media di Indonesia...
Dengan demikian Depok akan menjadi kota pertama yang akan melakukan pemilihan kepala daerah secara elektronik.

(sumber : harian warta kota)

Jumat, 09 April 2010

Kelompok Sosial

Pengertian Kelompok Sosial

Menurut Soerjono Soekanto :
Himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama karena saling hubungan diantara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi
Menurut Mayor Polak :
Sejumlah orang yang saling berhubungan dalam sebuah struktur
Menurut Robert K. Merton :
Sekumpulan orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan.
Menurut Mac Iver & Charles H.Page:
Himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama, yang bersifat mempengaruhi dan saling menolong
SYARAT-SYARAT KELOMPOK SOSIAL
 Adanya kesadaran sebagai bagian dari kelompok yang bersangkutan
 Memiliki struktur, kaidah dan pola perilaku yang sama
 Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan di antara anggotanya
 Memiliki kepentingan bersama
 Adanya interaksi dan komunikasi di antara para anggotanya
CIRI-CIRI KELOMPOK SOSIAL
 Merupakan kesatuan yang nyata
 Memiliki struktur sosial
 Memiliki norma-norma
 Memiliki faktor pengikat
 Adanya interaksi dan komunikasi
FAKTOR PENDORONG TIMBULNYA KELOMPOK SOSIAL\
 Dorongan untuk mempertahankan hidup
 Dorongan untuk meneruskan keturunan
 Dorongan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja
TIPE-TIPE KELOMPOK SOSIAL
 Klasifikasi Durkheim – Solidaritas antaranggota
 Klasifikasi Ferdinand Tonnies – erat longgarnya ikatan
 Klasifikasi W.G. Summer – identifikasi diri
 Klasifikasi Soerjono Soekanto – hubungan diantara para anggotanya
 Klasifikasi berdasarkan Acuan cara bersikap dan bertindak
 Klasifikasi Berdasarkan Cara Terbentuknya
TIPE-TIPE KELOMPOK SOSIAL MENURUT DURKHEIM
 Solidaritas Mekanik
- Masih relatif homogen & sederhana
- Belum mengenal pembagian kerja
- Diikat oleh kesadaran kolektif
- Hukuman bersifat represif
 Solidaritas Organik
- Masyarakat kompleks
- Ada pembagian kerja
- Ikatan utama mempersatukan masyarakat
Hukuman bersifat restitutif

TIPE-TIPE KELOMPOK SOSIAL MENURUT FERDINAND TONNIES
 GEMEINSCHAFT
Merupakan kehidupan bersama yang intim, pribadi dan eksklusif
 GESSELSCHAF
Merupakan kehidupan publik sebagai sekumpulan orang yang secara kebetulan hadir bersama. Bersifat sementara dan semu,
TIPE-TIPE KELOMPOK SOSIAL MENURUT W.G. SUMMER
 IN-GROUP
digunakan pada anggota kelompok yang memiliki persahabatan, kerja sama dan keteraturan
 OUT-GROUP
adalah anggota kelompok lain yang cenderung ditandai rasa kebencian dan permusuhan
TIPE-TIPE KELOMPOK SOSIAL MENURUT SOERJONO SOEKANTO
 PRIMARY GROUP
Adalah kelompok-kelompok yang saling mengenal anggotanya serta terdapat kerja sama yang bersifat pribadi
 SECONDARY GROUP
Adalah kelompok besar yang terdiri banyak orang, kurang akrab, tidak begitu langgeng

TIPE-TIPE KELOMPOK SOSIAL BERDASAR SISTEM HUBUNGAN
 KELOMPOK FORMAL
Kelompok yang memiliki sistem hubungan yang sengaja diciptakan
 KELOMPOK INFORMAL
kelompok yang memiliki hubungan secara pribadi, bersifat erat dan intim

TIPE-TIPE KELOMPOK SOSIAL BERDASAR ACUAN BERSIKAP/BERTINDAK
 MEMBERSHIP GROUP
Kelompok sosial tempat seseorang yang secara fisik menjadi anggotanya
 REFERENCE GROUP
Kelompok sosial yang dijadikan acuan dalam bersikap, menilai atau bertindak oleh seseorang yang bukan sebagai anggota kelompoknya


TIPE-TIPE KELOMPOK SOSIAL BERDASAR CARA TERBENTUKNYA

 KERUMUNAN
adalah kumpulan manusia yang berada dalam suatu tempat karena adanya perhatian yang sama, tapi tanpa adanya suatu ikatan
 PUBLIK
adalah kumpulan manusia yang tidak melakukan interaksi secara langsung tetapi melalui alat-alat komunikasi

Stratifikasi Sosial

Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial merupakan suatu konsep dalam sosiologi yang melihat bagaimana anggota masyarakat dibedakan berdasarkan status yang dimilikinya. Status yang dimiliki oleh setiap anggota masyarakat ada yang didapat dengan suatu usaha (achievement status) dan ada yang didapat tanpa suatu usaha (ascribed status). Stratifikasi berasal dari kata stratum yang berarti strata atau lapisan dalam bentuk jamak.

Pitirin A. Sorokin mendefinisikan stratifikasi sebagai pembedaan penduduk atau anggota masyarakat ke dalam kelas-kelas secara hierarkis. Sedangkan menurut Bruce J. Cohen sistem stratifikasi akan menempatkan setiap individu pada kelas sosial yang sesuai berdasarkan kualitas yang dimiliki.

Stratifikasi dapat terjadi dengan sendirinya sebagai bagian dari proses pertumbuhan masyarakat, juga dapat dibentuk untuk tercapainya tujuan bersama. Faktor yang menyebabkan stratifikasi sosial dapat tumbuh dengan sendirinya adalah kepandaian, usia, sistem kekerabatan, dan harta dalam batas-batas tertentu.

Mobilitas sosial merupakan perubahan status individu atau kelompok dalam stratifikasi sosial. Mobilitas dapat terbagi atas mobilitas vertikal dan mobilitas horizontal. Mobilitas vertikal juga dapat terbagi dua, mobilitas vertikal intragenerasi, dan mobilitas antargenerasi.

Berkaitan dengan mobilitas ini maka stratifikasi sosial memiliki dua sifat, yaitu stratifikasi terbuka dan stratifikasi tertutup. Pada stratifikasi terbuka kemungkinan terjadinya mobilitas sosial cukup besar, sedangkan pada stratifikasi tertutup kemungkinan terjadinya mobilitas sosial sangat kecil.

Dimensi Stratifikasi Sosial

Untuk menjelaskan stratifikasi sosial ada tiga dimensi yang dapat dipergunakan yaitu : privilege, prestise, dan power. Ketiga dimensi ini dapat dipergunakan sendiri-sendiri, namun juga dapat didigunakan secara bersama.

Karl Marx menggunakan satu dimensi, yaitu privilege atau ekonomi untuk membagi masyarakat industri menjadi dua kelas, yaitu kelas Borjuis dan Proletar. Sedangkan Max Weber, Peter Berger, Jeffries dan Ransford mempergunakan ketiga dimensi tersebut. Dari penggunaan ketiga dimensi tersebut Max Weber memperkenalkan konsep : kelas, kelompok status, dan partai.

Kelas sosial merupakan suatu pembedaan individu atau kelompok berdasarkan kriteria ekonomi. Untuk mendalami kelas sosial ini Soerjono Soekanto memberikan 6 kriteria tradisional.

Menurut Horton and Hunt keberadaan kelas sosial dalam masyarakat berpengaruh terhadap beberapa hal, diantaranya adalah identifikasi diri dan kesadaran kelas sosial, pola-pola keluarga, dan munculnya simbol status dalam masyarakat.

Bentuk stratifikasi dapat dibedakan menjadi bentuk lapisan bersusun yang diantaranya dapat berbentuk piramida, piramida terbalik, dan intan. Selain lapisan bersusun bentuk stratifikasi dapat juga diperlihatkan dalam bentuk melingkar. Bentuk stratifikasi melingkar ini terutama berkaitan dengan dimensi kekuasaan.

Ada tiga cara yang dapat kita lakukan untuk bisa mengetahui bentuk dari stratifikasi sosial. Ketiga cara tersebut adalah dengan pendekatan objektif, pendekatan subyektif, dan pendekatan reputasional.

Minggu, 20 Desember 2009

tugas bisnis internasional

***Alasan suatu Negara melakukan Bisnis Internasional***

Bisnis internasional adalah semua transaksi bisnis, baik pemerintah maupun swasta, yang melibatkan dua negara atau lebih. Setiap negara memiliki perbedaan sumber daya yang berbeda-beda untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat, sehingga pemerintah melakukan Bisnis Internasional untuk memenuhi sumber daya yang belum terpenuhi untuk kemudian diproses dengan sumber daya yang sudah ada agar dapat memenuhi kebutuhan negara tersebut. Hampir semua perusahaan, besar atau kecil, akan terpengaruh oleh kegiatan dan kompetisi global, karena sebagian besar menjual keluar dan/atau investor yang aman dari luar negeri dan/atau bersaing dengan produk dan layanan yang berasal dari luar negeri.

Inti masalah bisnis internasional adalah pertumbuhan perusahaan, pentingnya jaringan dan interaksi. Pandangan ini tampak pada cara dimana perusahaan dan organisasi berinteraksi dan membentuk jaringan, dimana satu sama lain memperoleh keuntungan komersial di pasar dunia.



***Manfaat Bisnis Internasional bagi Indonesia***

a. Bisnis Internasional pada dasarnya dilakukan untuk menjalin hubungan kerja sama perdagangan antar negara. Dengan dilakukannya bisnis Internasional, maka kebutuhan masyarakat dalam negeri akan terpenuhi.

b. Bisnis Internasional dilakukan untuk menambah devisa negara melalui pajak yang didapatkan melalui ekspor dari luar negeri. Hal ini sangat besar pengaruhnya bagi pendapatan negara karena transaksi yang sering dilakukan tiap-tiap negara untuk memenuhui kebutuhan perusahaan dalam negeri.

c. Bisnis Internasional dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam negeri melalui pendistribusian barang yang dilakukan dalam bisnis internasional oleh suatu negara untuk memaksimalkan produksi suatu barang dan jasa yang akan dikonsumsi oleh masyarakat dalam negeri sehingga masyarakat akan memperoleh tingkat kepuasan yang tertinggi.

d. Bisnis Internasional dilakukan untuk mendukung sumber daya yang sudah dimiliki negara untuk diproses lebih lanjut agar dapat dimanfaatkan oleh perusahaan dan didistribusikan ke pasar dalam bentuk barang dan jasa untuk dikonsumsi masyarakat.


***Hambatan bagi suatu Negara dalam melakukan Bisnis Internasional***

a. Krisis Global
Dengan adanya krisis global, keadaan perekonomian seluruh negara menjadi tidak stabil sehingga setiap negara tidak berminat untuk melaksanakan bisnis internasional. Apabila suatu negara melakukan bisnis internasional pada keadaan ini, maka negara tersebut akan mengalami kerugian akibat situasi ekonomi global yang masih belum stabil.

b. Peperangan
Dengan adanya peperangan yang terjadi di dalam suatu negara, situasi keamanan negara akan tidak stabil dan tidak memungkinkan dijalankannya Bisnis Internasional. Apabila hal ini tidak diperhatikan, maka negara lain tidak akan tertarik kepada negara tersebut untuk melakukan bisnis internasional karena akan mengakibatkan terganggunya penjalanan bisnis internasional

c. Situasi Perekonomian Negara yang tidak Stabil
Akibat perekonomian suatu negara yang tidak stabil dan selalu berubah-ubah, negara lain tidak berani melakukan Bisnis Internasional karena akan mengalami kerugian akibat bisnis yang dilaksanakan. Apabila kondisi perekonomian suatu negara sudah stabil, maka jalannya bisnis internasional akan mengalami peningkatan.

d. Kondisi Pemerintahan yang Tertutup
Akibat suatu negara menutup hubungan kerjasama dengan negara lain, maka negara lain sulit untuk menjalin kerjasama Bisnis Internasional, karena negara lain tidak tertarik untuk melakukan bisnis internasional bahkan sulit untuk memasuki pasar di negara tersebut .

e. Kondisi Negara Tertinggal
Akibat kondisi negara yang mengalami ketertinggalan ekonomi maupun sumber daya, maka negara lain tidak tertarik menjalin Bisnis Internasional dengan negara tersebut, karena akan mengalami kerugian dan sumber daya yang didapat hanya sedikit karena kondisi negara yang mengalami kemiskinan.


***Pendapat kelompok kami tentang Bisnis Internasional yang dilaksanakan di Indonesia***

Bisnis Internasional adalah suatu hal yang harus dilaksanakan di Indonesia akibat kekurangan sumber daya dalam negeri yang sangat dibutuhkan dan penting untuk meningkatkan kualitas barang dan jasa dalam negeri. Hal ini hanya dilakukan pada saat tertentu saja, karena apabila sumber daya yang dimiliki sudah mencukupi, maka Indonesia akan mengelola sendiri dan tidak akan melaksanakan bisnis internasional. Misalnya pangan dan minyak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akibat ketidakmampuan negara dalam mengolah sumber daya yang sudah ada.

Kelas 1EB01
Anggota Kelompok:
1. Aan Setiawan
2. Allan Prayoga Passoe
3. Busra
4. Eryana Hilmawan
5. Triadin

Rabu, 02 Desember 2009

Seminar

Seminar DBS ( Duta Bisnis School)
Tgl : 28 November 2009
Tempat : Jl. Bunderan Slipi , Jakarta Barat
Gedung JDC